21 June 2013

Tumis Capcay Scallop




Bagi para pencinta tumisan sehat dan sederhana seperti yang satu ini, tentunya sudah tidak asing lagi di telinga.
Ya! tumisan capcay, yang konon berasal dari negeri bambu ini telah menjadi masakan kegemaran sehari-hari kebanyakan masyarakat Indonesia.
Masakan ini juga sangat mudah kita jumpai dimana-mana, baik dari pedagang kaki lima hingga restoran bintang lima, sungguh masakan yang luar biasa membumi!
Selain rasanya yang enak dan menyegarkan, tentunya tidak bisa dipungkiri bahwa tumisan capcay ini mengandung nilai gizi dan jumlah serat yang sangat baik bagi tubuh kita.

Saya teringat apa yang dibilang oleh kakak saya mengenai tumisan capcay ini. Kakak saya bilang kalau asal muasal kata "capcay" adalah karena seharusnya terdapat 10 jenis sayuran di dalam tumisan khas negeri bambu ini.
Hmmm..namun setelah saya hitung-hitung, sayuran saya tidak sampai jumlahnya hingga 10, hehehehe..
Yaa mungkin tumisan yang sehari-hari kita konsumsi sudah terkontaminasi oleh budaya Indonesia, mungkin suatu saat kita dapat mencoba memakan tumisan capcay original dari Cina yang terdiri dari 10 macam sayuran segar, yumm!

Nah, untuk masakan saya yang satu ini, sebenarnya saya terinspirasi untuk mencoba memasak scallop.
Lalu saya menemukan resep tumis capcay scallop, jadi saya akhirnya mencoba membuat masakan ini.

Berikut resepnya,

*BAHAN* :
250gr scallop
4 buah wortel, potong serong
100gr buncis, potong panjang
100gr jagung muda, potong serong
1 buah brokoli, potong sesuai batang
1 buah kembang kol, potong sesuai batang
1 ikat sawi hijau
1/2 buah kol

2sdm saus tiram
2sdm garam
1sdm merica bubuk

Bahan halus :
3 butir bawang merah
3 siung bawang putih

*CARA MEMBUAT* :
- Goreng scallop dengan sedikit minyak dalam wajan anti lengket, setelah kira-kira sisi bawah scallop sudah matang, balikkan scallop, tunggu hingga sisi lainnya matang. Angkat, sisihkan.
- Bersihkan semua sayur dan potong sesuai selera.
- Tumis bumbu halus dalam minyak hingga harum dan kekuningan.
- Masukkan wortel, tumis hingga setengah matang.
- Masukkan brokoli, kembang kol, jagung muda, buncis, kol, dan sawi hijau, tumis hingga layu.
- Tambahkan garam, merica dan saus tiram, aduk lagi hingga rata.
- Masukkan scallop, aduk hingga rata.
- Sajikan hangat.

 
Jujur saya tidak pernah mencoba yang namanya scallop,membayangkan bentuknya di lautan saja tidak bisa, pokonya saya betul-betul buta sama yang namanya scallop.
Ternyata beginilah bentuk asli scallop saat masih berada di lautan.
Namun saya sangat penasaran sekali akan bahan pangan yang satu ini.
Maklum, saya penggemar acara masak-memasak luar negeri, dan memang bahan makanan yang satu ini sering kali disajikan disana dan terlihat begitu menggoda.

Kemudian saat saya berbelanja di supermarket, saya secara tidak sengaja melihat ada gerai scallop di bagian ikan. Waduh, saya spontan girang bukan main, ternyata ada juga scallop di Indonesia ya. :D
Namun scallop yang saya lihat ini sangat berbeda dari scallop yang dimasak di acara-acara luar negeri itu.
Setelah saya cari tahu, baru saya mengerti bahwa ada dua jenis scallop yang lazim dikonsumsi, yaitu bay scallop dan sea scallop.

Bay scallop, seperti namanya, berasal dari pinggiran laut, dan biasa banyak didistribusikan di Asia, ukurannya sangat kecil apabila dibandingkan dengan jenis scallop yang satu lagi. Ukurannya hanya mencapai 4-9cm paling besar. Dan scallop yang saya beli malah hanya berukuran 2-4cm saja, :(
Sea scallop, seperti namanya, berasal dari lautan yang dalam, sehingga tak heran bila ukurannya bisa mencapai 24-30cm, dan sayangnya jenis scallop ini biasanya dijual di pasar eropa dan sekitarnya.

Yah, dengan scallop saya yang mini-mini, saya mencoba menggoreng scallop saya sebelum kemudian dicampur dalam tumisan capcay.
Saya telah mencari informasi mengenai cara menggoreng scallop yang benar, dan ternyata menggoreng scallop ini gampang-gampang susah.
Bila menggorengnya terlalu lama, maka scallop akan menjadi sangat keras dan liat sehingga sulit untuk dikunyah. Namun apabila scallop digoreng dalam waktu yang tepat, maka scallop akan terasa begitu lembut dan juicy.

Sayang sekali untuk percobaan saya yang satu ini, saya gagal menggoreng scallop mini saya, mungkin karena ukurannya juga yang sangat kecil sehingga butuh waktu lebih sedikit lagi dalam menggorengnya.
Jadi alhasil scallop saya liat seperti karet saat dikunyah, hahahahha..
Yaa..you never know until you try, right?:P
Namun saya tetap berniat untuk mencoba scallop di restoran ternama di luar negeri, pokoknya its a must do!
Hahahaha, yepp saya sudah sangat terobsesi dengan scallop yang mereka sajikan dengan begitu indahnya, sekalian mengobati rasa trauma saya terhadap scallop mini saya, benar bukan?
hahahahahahahha..

Love

dr.Petty A






No comments:

Post a Comment